Teknologi pengiriman informasi
menggunakan media nirkabel (wireless)
dikenal mempunyai kelebihan yaitu fleksibilitas. Perangkat yang menggunakan
teknologi nirkabel bisa berpindah tempat selama masih berada di dalam area
jangkauan. Apabila area jangkauan luas, maka perangkat nirkabel tetap dapat
melakukan komunikasi dengan jarak yang jauh. Namun teknologi nirkabel juga
mempunyai kekurangan salah satunya adalah adanya interferensi sinyal radio yang
digunakan dalam pengiriman informasi oleh penghalang seperti gedung, tembok dan
pepohonan. Propagasi sinyal radio pada transmisi nirkabel akan menurun jika ada
penghalang di antara pengirim dan penerima. Semakin tebal dan semakin banyak penghalang
maka sinyal yang sampai di penerima akan semakin kecil. Penurunan sinyal yang
diterima tersebut akan mengakibatkan jarak jangkauan komunikasi menjadi semakin
pendek. Penurunan sinyal oleh penghalang tersebut berlaku pada semua jenis
transmisi nirkabel, termasuk pada jaringan sensor nirkabel yang menggunakan
Zigbee.
Teknologi jaringan sensor nirkabel merupakan
suatu jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor (sensor node) yang diletakkan di tempat-tempat yang berbeda untuk
memonitoring kondisi suatu keadaan (Daryanto, 2011). Jaringan sensor nirkabel
ini dapat dimanfaatkan untuk pengukuran dan monitoring keadaan di suatu tempat
yang kondisi lingkungannya tidak memungkinkan untuk pemasangan kabel. Jaringan
sensor nirkabel mempunyai banyak keuntungan jika dibandingkan dengan jaringan
kabel, yaitu mudah dalam organisasi jaringan (termasuk dalam perluasan
jaringan), sedikit pengaruhnya terhadap lingkungan, serta kondumsi daya yang
sedikit. Jaringan sensor nirkabel menggunakan standar protokol Zigbee. Zigbee
diatur dalam standar 802.15.4 yang digunakan untuk komunikasi data pada sistem kontrol
dan monitoring secara nirkabel.
Zigbee yang terhubung dengan jaringan dapat membentuk suatu topologi. Topologi
yang diciptakan Zigbee akan mempengaruhi kualitas jaringan. Toplogi yang dapat
dibentuk oleh jaringan Zigbee yaitu star,
cluster tree dan mesh.
Topologi star merupakan topologi
sederhana, hanya dibutuhkan sebuah node
sebagai pusat kendali yang diletakkan di tengah dan sistem komunikasi yang
digunakan adalah single hop sehingga
masing-masing node langsung terhubung
dengan pusat kendali tersebut. Topologi star
ini membatasi jarak keseluruhan yang dapat dicapai oleh jaringan sensor
nirkabel. Agar jarak jangkauan keseluruhan jaringan sensor nirkabel dapat diperluas
maka digunakan topologi cluster tree
dan mesh. Pada topologi cluster tree dan mesh, sistem komunikasi yang digunakan adalah multihop. Pada sistem komunikasi multihop, node sensor
dapat mengirimkan data ke pusat kendali melalui node lain yang berada di dekatnya. Berdasarkan kelebihan yang
ditawarkan oleh sistem komunikasi multihop
pada jaringan sensor nirkabel dalam perluasan jarak jangkauan, maka dipilih
judul tugas akhir “Perluasan Area Jangkauan Jaringan Sensor Nirkabel dengan
Komunikasi Multihop”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar